Jenis - jenis Partisi pada Linux
April 13, 2013
0
komentar
Setelah
tadi dijelasin partisi pada Windows, sekarang saya akan beralih membahas
tentang partisi Linux. Berikut ini adalah jenis – jenis partisi yang digunakan
pada Linux.
Ext2 pertama kali dirilis pada
bulan Januari 1993. Filesystem ini ditulis oleh Rémy Card, Theodore T. dan
Stephen Tweedie, file system ini merupakan penulisan ulang besar-besaran dari
Extended file system. Hingga bulan April 2001, file system ini masih menjadi
file system tama di Linux. File system ini juga di implementasikan di sistem
operasi lain seperti: NetBSD, FreeBSD, GNU HURD, Windows 95/98/NT, OS/2, dan
RISC OS. Ext2 memiliki banyak kemiripan dengan filesystem asli Unix. Ia
memiliki konsep block, inode, dan directory. Serta memiliki ruang kosong untuk
Access Control Lists (ACLs), fragment, undeletion, dan compression walaupun
fungsi-fungsi tersebut belum diimplementasikan (terdapat melalui patch
terpisah).
Terdapat juga mekanisme versioning
yang mengizinkan fitur tambahan (seperti journaling) yang kompatibel. Pada file
system Ext2, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai
panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara Ext2 file sistem,
besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah
mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes
akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. Ext2
mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file
pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan
blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi
file, dan tipe file. Setiap file dalam Ext2 file sistem terdiri dari inode
tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode
file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam Ext2 file sistem adalah
file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori
tersebut..
Adapun kelebihan dari file system
ini, yaitu ketika proses boot, sistem pada umumnya menjalankan pemeriksaan
rutin (e2fsck) terhadap filesystem. Terdapat beberapa field Superblock dari
filesystem ext2 yang memberitahukan apakah fsck harus dijalankan (karena
apabila memeriksa filesystem pada waktu boot akan memakan waktu yang sangat
lama apabila ukurannya besar). Fsck akan dijalankan apabila filesystem tidak di
unmount secara bersih, apabila jumlah mount maksimum telah dilampaui atau
apabila jumlah waktu maksimum antara pemeriksaan telah dilampaui. Selain itu,
Ekstensi journaling untuk kode ext2 dikembangkan oleh Stephen Tweedie. Dengan
metode ini, resiko korupsi metadata dapat dihindari dan kebutuhan untuk
menunggu e2fsck selesai setelah terjadi crash tanpa harus mengubah tatanan
on-disk ext2. Singkat kata, journal adalah file biasa yang menyimpan seluruh
block metadata (dan data tambahan) yang telah dimodifikasi, sebelum dituliskan
kedalam filesystem. Ini berarti mungkin untuk menambahkan journal kedalam
filesystem ext2 yang telah ada tanpa harus menkonversi data yang sudah ada.
Ketika melakukan perubahan terhadap filesystem (perubahan nama file), data
disimpan pada transaksi di dalam journal dan bisa sempurna ataupun tidak
sempurna ketika terjadi crash. Ketika transaksi sempurna ketika terjadi crash
(atau keadaan normal ketika sistem tidak crash), maka setiap block di dalam
transaksi tersebut akan menunjukkan keadaan filesystem yang valid, dan
dikopikan kedalam filesystem. Apabila transaksi tidak sempurna ketika terjadi
crash, maka tidak ada jaminan bahwa block tersebut konsisten dan transaksi akan
diabaikan (yang berarti perubahan terhadap filesystem akan hilang).
2.
Ext3
File system Ext3 adalah
peningkatan dari ExtT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya:
·
Setelah kegagalan sumber daya, “unclean
shutdown”, atau kerusakan sistem, Ext2 file sistem harus melalui proses
pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga
proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung
banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses. Jurnal
yang disediakan oleh Ext3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan
data setelah kegagalan sistem. Ext3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware
seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang
diperlukan Ext3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung
dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya
jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default
memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
·
Integritas data Etx3 menjamin adanya integritas
data setelah terjadi
kerusakan atau “unclean shutdown”. Ext3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
kerusakan atau “unclean shutdown”. Ext3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
·
Kecepatan Dari pada menulis data lebih dari
sekali, Ext3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada Ext2 karena Ext3
memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode
untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
·
Mudah dilakukan migrasi Kita dapat berpindah
dari Ext2 ke sistem Etx3 tanpa melakukan format ulang.
3.
REISER
Reiser file sistem Reiser file
sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip Ext3 file sistem. Reiser
file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam
hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit tentunya. Reiser file sistem
lebih efisien dalam pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes,
hanya ditempatkan dalam satu blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100
blok. Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode.
Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6 persen.
4.
SWAP
Swap merupakan partition yang
boleh dibuat pada hard disk dan digunakan sebagai virtual memory. Dengan
maksud, swap ini digunakan apabila (physical memory) yang ada pada komputer
telah digunakan secara maksimun, maka swap akan digunakan untuk menampung
memori tambahan.Ukuran partisi Swap biasanya 2x dari ukuran RAM kita, yaitu
2GB.
Lalu
berikut ini adalah keterangan pada partisi Linux dan keterangannya.
·
/ (/root)
Menunjukkan
hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi
dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainya seperti gambar diatas.
·
/bin
Berisi
program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh user biasa seperti
perintah ls (menampilkan isi dari suatu
direktori, cd (untuk berpindah direktori).
·
/sbin
Berisi
program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super user
seperti ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan /
network device yang terpasang pada mesin).
·
/home
Berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin
yang bersangkutan. Secara
rinci, anda bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk GNU/Linux. Misalnya,
partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var, /etc atau
partisi tambahan lainnya. Tapi, bagi pemula, cukup membagi-nya menjadi 3
partisi saja. Partisi swap (2x RAM komputer, sesuaikan kapasitas memory ),
partisi root (/) untuk bernaungnya direktori lain, dan partisi /home untuk
menyimpan data-data.
·
/usr
Berisi
paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source aplikasi
linux.
·
/opt
Berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir
sama dengan /usr/sbin/.
·
/root
Merupakan
“home” nya superuser / root / administrator.
·
/tmp
Singkatan
dari temporary adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang
sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses burn
cd maka image (file .iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum
di burn ke cd.
·
/etc
Secara umum merupakan direktori
tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di
dalam sistem.
·
/mnt
Berisi
informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.
·
/var
Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary).
Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini
ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak
memungkinkan disimpan dalam direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu,
data-data seperti ini disimpan di direktori var.
·
/boot
Berisi
informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika
komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi
hidup/on)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Jenis - jenis Partisi pada Linux
Ditulis oleh Rezzky Novtavyan I.
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://rezky-a7x.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-partisi-pada-linux.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Rezzky Novtavyan I.
Rating Blog 5 dari 5
Posting Komentar